Drama


TUTUR TINULAR
PELANGI DILANGIT SINGASARI
Pada Tahun Sakha 1206 atau bertepatan dengan tahun 1284 M. kekuasaan prabu kertanegara mencapai puncaknya. Ketika pasukan yang terkenal gagah berani itu mampu menaklukan kerajaan gurun, bakulapura, Pahang, kerajaan sunda dan Madura. berkat kegigihan para senopati-senopati dan panglima-panglima perangnya yang gagah berani.
Atas kemenangan singosari, didirikan patung amoghapasa dan prasasti atas nama prabu kertanegara. Pasukan yang menang perang ini, pulang dengan kepala tengadah penuh kebanggaan dan rakyat yang meng elu-elu kan mereka.

DI AULA KERJAAN SINGASARI
kertanegara : prasasti samudra, itu sebagai tanda terima kasih ku, kepada prajurit prajuritku,yang dengan gilang gemilang merambah mancanagari dengan kapal-kapal samudranya yang perkasa.kalian semua menjadi saksi bahwa singasari bukan cuma tempurung yang mengapung di luar ratu galuh tapi sebuah jajaran kapal perang yang ditakuti negeri-negeri lain sampai jauh ke sebrang sana, negeri baharu,bakulapura,sunda dan Madura semua bertekuk lutut kebawah duli singasari.
kertanegara : (memanggil ). Ardharaja dan kau sanggrama wijaya.…
ardharaja : daulat ayahanda prabu..(hormat)
sanggrama wijaya : daulat ayahanda prabu..(hormat)
kertanagara : kalian berdua aku tugaskan untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan pemberian penghargaan, aku tidak mau ada yang bercecer. Semua yang telah berjasa harus ikut menikmati hasilnya. Jangan sampai ada yang alpha. Karena masalah ini akan digunakan oleh musuh-musuhku. Semacam ramapati untuk merongrong kewibawaannya.
Sanggrama wijaya : daulat ayahanda prabu, ananda akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.


SETELAH MENDAPAT PERINTAH DARI SANG PRABU,SANGGRAMA WIJAYA PUN MEMBERI PERINTAH KEPADA PRANARAJA
Pranaraja : (hormat) raden memanggil hamba?
sanggrama wijaya : begini paman pranaraja, gusti prabu menginginkan siapa saja yang berjasa kepada kemegahan singasari harus diberi penghargaan. Ada satu lupa yang tak di undang. Yang sebenarnya tidak keciri data nya.
Pranaraja : hamba siap menjemputnya ,raden…
Sanggrama wijaya : namanya mpu hanggareksa dari desa kurawan. Dari tangan beliau lah senjata-senjata ampuh dari kerajaan singosari, yang kehebatannya sudah teruji ke setiap medan pertempuran. Undang beliau pada bulan ke 8 ke keraton, untuk menerima anugerah dari sang prabu bersama sama perwira dan para senopati.
Pranaraja : hamba siap berangkat hari ini,,,(hormat)


DISISI LAIN, DISEBUAH TAMAN. ARYA KAMANDANU SEDANG DUDUK SANTAI MELIHAT KEINDAHAN SUASANA ALAM YANG BEGITU INDAHNYA,LALU DATANG NARIH RATIH DAN TEMANNYA YANG BERNAMA PALASTRI
Palastri : lihatlah, dia sedang duduk disana ayo temui dia. Dia sudah menunggumu. Aku tinggal ya….!
Narih ratih : ah aku malu..
Palastri : kenapa harus malu, bukannya kamu suka sama kamandanu. Ayo temui dia. Mumpung dia lagi sendiri tuh..
Narih ratih : yaudah,,tapi kamu tunggu disana ya..!
…..
Arya kamandanu : kalau boleh saran,,paling indah tempatnya disini
Narih ratih : nanti aku mengganggumu..
Arya kamandanu : tidak,,justru aku jadi ada kawan..
Narih ratih : baiklah…
Arya kamandanu : tempat ini indah ya..
Narih ratih : iya. Ciptaan tuhan memang sangat indah
Arya kamandanu : suatu saat aku ingin sekali mengembara,,aku ingin melihat keindahan yang lainnya…kemana palastri,biasanya kalian selalu pergi bersama
Narih ratih : aku menyuruhnya menunggu disana
Arya kamandanu : kenapa tidak diajak..lebih banyak orang lebih baik

Kemudian Palastri datang…
Palastri : ratih, ayo kita pulang. Sudah sore. Nanti ayahmu mencari…
Narih ratih : kakang,aku pergi dulu ya..
Arya kamandanu : iya ratih..


DIPERJALANAN MENUJU RUMAH MPU HANGGA REKSA,,,DI SEBAH HUTAN PRANARAJA DI HALANGI OLEH DUA ORANG PENJAHAT
Pencuri : (tertawa)
Pranaraja : kamu yang merubuhkan pohon ini?
Pencuri : jelas…(tertawa)
Pranaraja : kenapa?  ijinkan kami mau lewat.
Pencuri : kami akan merampok kalian dengan cara baik baik.
Pranaraja : merampok dengan cara baik baik? Omongan apa itu?
Pencuri : kalian harus membayar 20 ringgit, tiap tiap orang. Kalau mau meneruskan perjalanan ini. (tertawa)
Pengawal 1 : (turun dari kuda) kurang ajar. Kalian tau siapa kami?
Pencuri : siapa yang tak kenal prajurit kertanegara? Pakaian serba mewah dan pasti banyak uang.
Pengawal 2 : kurang ajar…(marah)

(bertarung dan pencuri kalah)
Pranaraja : kalian telah berani melawan prajurit singasari. Berani melawan kerajaan, itu kesalahan besar. Setiap kesalahan harus dihukum. (mau memotong tangan)
Pencuri : ampuni kami tuan…
(tapi terhalang oleh mpu tong bajil)
Mpu tong bajil : kalian mau apakan mereka?
Pranaraja : mereka akan ku potong tangannya, karena berani merampok satria songosari.
mpu tong bajil : kenapa tidak kalian tanyakan, knapa mereka jadi perampok?
Pranaraja : saya harap, tuan jangan ikut campur.
Dewi sambi : aku emang paling suka ikut campur. Pada manusia manusia sok jago macam kalian
(Bertarung…….)

Pranaraja : jagawala..jagadara,,,kemarilah,,tidak usah melayani mereka. Tugas kita jauh lebih penting daripada meladenii orang orang yang tidak penting itu. Ayo jalan…
Mpu tong bajil : (tertawa) justru saya orang  yang paling senang dan jelassss…perkenalkan saya mpu tong bajil, dan ini (menunjuk)
Dewi sambi : aku dewi sambi. Semaikanlah dalam ingatan kalian.kalau kalian masih kurang puas, aku akan meladeni nafsu berkelahimu sampai tuntas..(tawa)
Pranaraja : ayo pergi…


PRANARAJA PUN PERGI MENINGGALKAN MPU TONG BAJIL,DEWI SAMBI DAN PARA PENJAHAT ITU DAN MEREKA MELEWATI JALAN LAIN HINGGA SAMPAI KE RUMAH MPU HANGGAREKSA.
DIRUMAH MPU HANGGAREKSA
Mpu hanggareksa : siapa kalian?...
Pranaraja : kami utusan dari singasari untuk bertemu dengan mpu hanggareksa
Mpu hanggareksa : silahkan duduk..lalu apa tujuan kalian datang kemari..
Pranaraja : kami diperintahkan sang prabu kertanegara untuk mengundang anda ke keraton, untuk menerima penghargaan.
Mpu hanggareksa : sebenarnya..tanpa mendapat penghargaan sekali pun. Saya akan tetap mengabdi kepada sang prabu, dengan membuat persenjataan yang lebih hebat lagi.
Pranaraja : itulah kearifan raja kita,siapapun yang berjasa harus menerima penghargaan. Jadi,nanti pada bulan 8. Tuan harus datang untuk menerima anugerah dari gusti prabu bersama dengan para senopati.
Mpu hanggareksa : kadang kadang seperti mimpi, orang desa seperti saya, mendapat penghargaan dari raja.
Pranaraja : sudah selayaknya tuan untuk menerima. Sebab, tanpa senjata buatan tuan. Pasukan singasari tidak akan terlihat seperti sekarang.sebab keberanian saja tidak akan cukup kalau tidak dibantu dengan senjata yang juga bagus.


SETELAH MENERIMA UNDANGAN DARI KERAJAAN, MPU HANGGAREKSA PUN DATANG KE MENEMUI MPU RANUBHAYA DI SEBUAH GUA
Mpu ranubhaya : ada apa kau kemari hanggareksa?..
Mpu hanggareksa : saya datang untuk mengajak kakang pergi bersama ke keraton singasari untuk mendapat penghargaan dari raja.
Mpu ranubhaya : kenapa kamu begitu bangga dengan semua itu..
Mpu hanggareksa : apakah salah perang menjadi bangga karena mndapat anugerah raja yang tidak semua orang bisa mendapatkannya?
Mpu ranubhaya : untukmu mungkin tidak,,tapi tidak bagiku.ada 2 hal kenapa aku tidak mau mengabdi kepada kertanegara. Satu karena kertanegara mewariskan watak ken arok yang nakal, dan kedua aku melihat senjata senjata pusaka ciptaanku penuh lumuran darah manusia, hanya untuk memuaskan raja yang haus kekuasaan.
Mpu hanggareksa : jadi,,aku telah gagal dating kemari kakang?
Mpu ranubhaya : kau telah gagal, bahkan sebelum kau keluar dari pintu rumahmu.

DIBALIK KEKEJAMANNYA MENJAHATI MANSYARAKAT,MPU TONG BAJIL DAN DEWI SAMBI TERNYATA KEDUANYA ORANG YANG KONYOL JUGA. PADA SUATU HARI DI RUMAHNYA…
Mpu tong bajil : bi, sambi. Kakang mau berangkat kerja. Kalau ada yang nyari suruh nyusul aja ke kantor.
Dewi sambi : sejak kapan maling punya kantor, bukan kantor tapi tongkrongan kelesss
Mpu tong bajil : harr,,sama aja. Yaudah akang berangkat. Hati-hati dirumah. Banyak maling sekarang mah.
Dewi sambi : biarin ahh
Mpu tong bajil : eta si sambi…
Dewi sambi : ya iya atuh..mau maling apa di rumah, kan maling nya juga kita keless
Mpu tong bajil : eh iya ya….tapi tetep aja harus hati hati
Dewi sambi : lagian orang mau maling apa..rumah isinya Cuma bale sama kasur butut doang
Mpu tong bajil : harr..kapan dirumah kita the ada TV
Dewi sambi : harr,,TV mana. Kapan sudah diambil sama tukang kridit
Mpu tong bajil : aduh eta si sambi..kenapa dikasih in maneh the?
Dewi samba : harr kapan dari pertama nganjuk belum pernah dibayar
Mpu tong bajil : heran akang mah,,apa sih mau nya tukang kridit the? Dulu suruh ngambil, eh sekarang suruh bayar.
Dewi sambi : ari akang the mikirna kumaha?..
Mpu tong bajil : udahlah akang mau kerja dulu udah sore nih,hati hati dirumah.
(lagu rapopo)
Mpu tong bajil : yaudahlah akang berangkat
Dewi sambi : yaudah..
(pergi)

SETELAH MENDAPAT KABAR BAHWA MPU RANUBHAYA TIDAK MAU PERGI BERSAMANYA, MPU HANGGAREKSA PUN PERGI SENDIRI KE KERAJAAN SINGASARI INTUK MENERIMA HADIAH.
DI AULA KERAJAAN SINGASARI
Kertanegara : keberhasilan para narapati serta senopati yang gagah berani itu tidak akan mulus tanpa memiliki senjata pusaka. Untuk itu, aku sangatlah menghargai mpu, yang dengan sangat tekunnya telah menciptakan sejata senjata pusaka untuk mereka. Untuk jasanya yang tidak terkira itu. Aku hanya bisa memberi hadiah yang nilainya jauh lebih sedikit dibanding rasa terima kasihku yang hamper tidak bias diukur dengan angka..mpu hanggareksa,mendekatlah kepadaku. Untuk menerima sedikit anugerah dariku
Mpu hanggareksa : terima kasih gusti prabu, hamba sangat senang menerima penghargaan ini.


MPU HANGGA REKSA PUN PULANG KE RUMAHNYA DAN DIRUMAH MPU HANGGAREKSA MEMBUKA HADIAH DARI RAJA KERTANEGARA
Mpu hanggareksa : kemana adik mu?...
Arya dwipangga : dia sudah tiga hari tidak pulang ayah..
Mpu hanggareksa : hhhh…makin liar saja anak itu.. rongkol…!!!
Nyai rongkol : hhh beti mpu sudah datang
Mpu hanggareksa : kemana kamandanu?..
Nyai rongkol : tadi malam pulang,,terus pagi-paginya sudah pergi lagi, saya tidak tahu kemana..
Mpu hanggareksa : sebagai pengasuh seharusnya engkau tau kemana anak itu pergi
Nyai rongkol : lah wong kalau ditanya marah,nyai jadi takut. Tapi memang belakangan ini den kamandanu murung terus dan sepertinya dia tidak betah dirumah
MEMBUKA HADIAH
Mpu hanggareksa : lihat!...ini semua karena pekerjaan ayah sebagai seorang mpu, itulah sebabnya kenapa ayah mau supaya engkau, juga kamandanu meneruskan pekerjaan ayah. Bahkan seorang adipati pun belum tentu menerima anugerah sebanyak ini.


KEMUDIAN KEESOKAN HARINYA ARYA KAMANDANU PUN SUDAH PULANG KE RUMAH DAN PAGI PAGINYA DIA MEMINTA IJIN UNTUK PERGI LAGI UNTUK BERMAIN KEPADA AYAHNYA YANG PADA SAAT ITU SEDANG MENGOMBROL DENGAN ARYA DWIPANGGA
Mpu hanggareksa : anak laki-laki kok jadi tukang syair..anak mpu itu kan seharusnya jadi mpu. Jadi mpu yang bagus dan lebih hebat dari ayah.
Arya dwipangga : maaf ayah,aku memang tidak tertarik menjadi mpu yang kerjaan nya hanya membuat senjata. Karena aku pikir seorang mpu itu mengabdi pada para pembunuh tapi kalau penyair adalah pecinta kehidupan.
Mpu hanggareksa : hh pintar bicara anak itu..siapa pun yang sudah ditotol oleh dewata menjadi pembunuh..tanpa alat pun dia akan menjadi pembunuh.
Arya kamandanu : ayah…saya mau pergi ke rumah teman..
Mpu hanggareksa : ini lagi..aku tidak pernah tau apa mau mu. Luntang lantung. Sini kamu…!!!disini tempatmu. Bara api dan besi akan menempa mu menjadi manusia yang tangguh, pahamm..!!
Arya kamandanu : iya ayah..
Mpu hanggareksa : jadi mpu itu tidak hina,bahkan para ksatria pun bilang..ini adalah pekerjaan yang mulia…sudah kalian sana…!!..mereka tidak sadar bahwa kehormatan keluarga,kecukupan harta yang mereka nikmati dari bayi adalah karena kemampuanku dalam membuat senjata.


NARIH RATI SEDANG BERMAIN DENGAN PALASTRI DI DEPAN RUMAHNYA..
Narih ratih : lastri, sebenarnya aku sangat bingung sekali
Palastri : kenapa ratih..
Narih ratih : akhir akhir ini sering ada yang mengirim kan ku sebuah syair yang sangat indah
Palastri : siapa?
Narih ratih : justru aku juga tidak tau,,siapa pengirimnya. Aku ingin sekali belajar kepadanya…karena semua syair nya begitu enk di dengar
Palastri : mungkin arya kamandanu yang telah mengirim semua syair itu kepadamu.karena dia kagum
Narih ratih : aku juga tidak tau. Tapi mungkin saja iya..
Palastri : yasudah,,nanti kita coba cari tau siapa orangnya
Narih ratih : iya lastri


DITEMPAT LAIN,ARYA KAMANDANU SEDANG TERMENUNG DI SEBUAH TEMPAT DI PINGGIR PANTAI..MELIHAT HAMBURAN OMBAK YANG SANGAT INDAH. LALU ADA SESEORANG YANG MENURUTNYA ANEH DATANG MENGHAMPIRINYA.
Arya Kamandanu : begitu indah deburan ombak itu..ditambah lagi matahari yang tergelincir di ujung pantai itu yang hanya tersisa warna lembayung dan udara yang semakin menggigit. Aku kangen sekali sama ibu..apakah beliau masih ada???
Syarif Hidayatulloh : dia masih ada nak…(datang tiba tiba)
Arya kamandanu : siapa kamu?..
Syarif Hidayatulloh : ibu mu masih ada..suatu saat kamu pasti akan bertemu dengannya..
Arya kamandanu : jika beliau masih ada, dimana dia. Apakah kamu bias memberitahu ku?...(tiba-tiba syarif hidayatulloh pun menghilang)..dimana dia.? Ki..aki…


DIRUMAH MPU RANUBHAYA,MPU HANGGAREKSA DATANG DAN SAMBIL MEMBAWA HADIAH YANG TELAH DIBERIKAN RAJA KEPADANYA.
Mpu ranubhaya : mau apa lagi kau datang kemari hanggareksa?..
Mpu hanggareksa : aku datang kesini mau berbagi hadiah ini sama kamu kakang.
Mpu ranubhaya : bawa semua emas kertanegara ini hanggareksa…sekeping pun aku tidak ingin memilikinya.
Mpu hanggareksa : jangan berlebihan kakang.aku tidak mau mengangkangi semuanya, karena disini ada kakang. Banyak senjata pusaka ciptaan kakang yang dikirim ke singasari melalui tanganku.
Mpu ranubhaya : semua ku kerjakan untuk mu, bukan untuk kertanegara, karena kamu adalah adik seperguruanku.dan kuminta, agar kamu tidak berusaha merubah sikapku yang  Tidak suka kepada kebijaksanaan sang prabu.
Mpu hanggareksa : baik..kita sudah sangat berselisih jalan
Mpu ranubhaya : yah,,bahkan kita sudah berselisih paham. Kau sudah mulai silau dengan kemilau emas.
Mpu hanggareksa : kakang..selama uang ini bukan hasil rampasan,aku tidak pernah mrasa malu menyimpan hartaku yang kudapat dari keahlian dan tenagaku sendiri. Selamat tinggal kakang..


DIRUMAH MPU HANGGAREKSA,NYAI RONGKOL SEDANG MENUNGGU KEDATANGAN ARYA KAMNDANU YANG SUDAH LAMA TIDAK PULANG.
Nyai rongkol : kemana ya den bagus, sudah lama tidak pulang. Aku takut dimarahi lagi oleh beti mpu.
Arya kamandanu : Nyai aku pulang..
Nyai rongkol : hhh den bagus,,akhirnya pulang juga
Arya kamandanu : bagaimana kabar ayahanda nyai?..
Nyai rongkol : sehat, tapi akhir-akhir ini gusti sepuh sering mengurung diri di kamar pengisian…nyai tidak tau kenapa gusi sepuh sering murung. Mungkin memikirkan kamu,
Arya kamandanu : apakah ayahanda sudah tidur?..
Nyai rongkol : gusti sepuh tidak pernah tidur sore, datanglah dan minta maaf
Arya kamandanu : iya..iya nyi. Nanti aku akan minta maaf. Tapi saya ada yang mau ditanyakan sama nyai..
Nyai rongkol : Tanya apa den?..
Arya kamandanu : apakah aku masih punya ibu nyi?..jujur aja nyi… (lagu jujur)
Nyai rongkol : kenapa aden Tanya gitu?..
Arya kamandanu : tadi aku bertemu dengan seseorang dan dia bilang aku masih punya ibu,,apa benar?
Nyai rongkol : hhh..susah emang,ceritanya panjang.tapi yang pasti ibu aden masih ada.
Arya kamandanu : dimana dia nyai?..
Nayai rongkol : suatu saat kamu pasti akan tau..sudahlah sana temui ayah mu


DIRUMAH MPU HANGGAREKSA TERLIHAT ARYA DWIPANGGA SEDANG MENULISKAN SEBUAH SYAIR YANG SANGAT INDAH YANG BIASA DIKIRIM KE NARIH RATIH. LALU DATANG ARYA KAMANDANU MENEMUINYA
Arya dwipangga : semoga narih ratih suka dengan syairanku yang satu ini..
Arya kamandanu : sedang apa kau kakang?
Arya dwipangga : ada apa kau kamandanu,mengganggu saja kau ini
Arya kamandanu : ternyata kakang sedang menulis syair...coba aku lihat…(lagu heart) romantic sekali,buat siapa ini
Arya dwipangga : mau tau saja kamu…sana pergi
Arya kamandanu : tidak mau.kakang saja yang pergi..
Arya dwipangga : (pergi)
Arya kamandanu : apa ini? Sepertinya sebuah surat. (membaca surat)
“duli paduka gusti prabu,sebagai abdian ditugaskan membuat senjata pusaka dan semua perlengkapan tentara singasari serta mengelola ruang penyimpanan dan senjata istana singasari, maka sesuatu yang merongrong kewibawaan Negara benar benar menghantui pikiran hamba. Dikampung tempat tinggal hamba Kurawan,ada juga pesenjata yang juga baik mutunya dia bernama mpu ranubhaya. Berkali kali hamba mengajak dia untuk ikut mengerjakan pesanan paduka gusti tapi dia selalu menolak bahkan berani menghina gusti prabu sendiri hamba bersedia membantu utusan paduka untuk menindak mpu ranubhaya yang cenderung untuk berkhianat”

SETELAH MENERIMA PENOLAKAN DARI RANUBHAYA, MPU HANGGAREKSA PUN MELAPOR KEPADA PRABU KERTANEGARA DAN MENCAERITAKAN SEMUANYA KEPADA RAJA. MENDENGAR KABAR SEPERTI ITU RAJA PUN MARAH.
DIAULA KERTANEGERA
Kertanegara : picikk..masalah keris mpu gandring sudah lama selesai. Wadal sudah cukup, bahkan ayahandaku sendiri jugatelah menjadi korban. Mulai dari eyang tiriku ken arok,anusapati,tohjaya,dan ranggawuni ayahku. Semua telah menelan kutuk nya.
Mpu hanggareksa : ampun gusti,,itulah kecupetan ranubaya,hamba sudah berusaha meluruskannya tapi dia tetap dengan pendiriannya terutama pada masalah yang terakhir,ampun gusti,,
Kertanegara : ranggalawe…!
Ranggalawe : daulat gusti prabu..
Kertanegara : tangkap mpu kurawan itu hidup hidup, aku ingin dia menjelaskan dihadapanku, apa alas an dia benci padaku.
Ranggalawe : perintah gusti akan hamba kerjakan.


SETELAH MENGETAHUI ISI SURAT YANG DI BUAT OLEH AYAHHANDANYA UNTUK RAJA KERTANEGARA,YANG AKAN MENCELAKAKAN MPU RANUBHAYA. DIA PUN PERGI UNTUK MENEMUI BELIAU
Arya kamandanu : guru…guru..
Mpu ranubhaya : ada apa kamandanu..
Arya kamandanu : sepertinya ayahanda akan menindak guru karena telah menghina prabu kertanegara. Dan beliau melapor kepada prabu kertanegara atas semua ini.
Mpu ranubhaya : kamu tidak usah khawatir, akan kuhadapi apapun tuduhan kepadaku. Akan kukatakan mengapa aku katakan seperti itu. Semua itu demi kebaikan singasari.
Arya kamandanu : kelihatannya di surat ayahanda semacam ada persaingan antara beliau dengan guru..
Mpu ranubhaya : aku tidak pernah merasa bersaing dengan siapa pun,ayahmu seharusnya tidak perlu mencemaskan aku. Dengan penolakanku untuk tidak bekerja sama bersama singasari ,seharusnya dia lebih merasa gembira karena tidak ada saingan. Hhh aku heran…malah dia membabi buta.
Arya kamandanu : saya cemas kalau tentara singasari akan menyiksa guru.
Mpu ranubhaya : tidak akan ku biarkan siapa pun menyentuh kulit ku.

KEESOKAN HARINYA PASUKAN DARI KERAJAAN SINGASARI MELAKUKAN PERJALANAN BERSAMA MPU HANGGAREKSA UNTUK MENEMUI MPU RANUBHAYA DAN AKAN DIBAWA KE KERAJAAN SINGASARI UNTUK MENGHADAP RAJA. NAMUN PERJALANAN MEREKA TELAH DIKETAHUI OLEH ARYA KAMANDANU DAN WIROT. SEHINGGA MEREKA PUN MELAPOR KE MPU RANUBHAYA
Arya kamandanu : guru…ada rombongan singasari telah memasuki desa, mereka mungkin mau menangkap guru sebab ayahanda ada diantara mereka,guru..
Mpu ranubhaya : dimana kalian lihat?..
Arya kamandanu : dibukit padang rumput
Mpu ranubhaya : masih ada waktu…wirot! Kamu jaga jalan menuju kemari kalau mereka sudah terlihat cepat bei tahu..
Wirot : baik guru..
Arya kamandanu : apakah guru mau menyerah?
Mpu ranubhaya : aku akan pergi. Sebab kalau aku sampai tertangkap nasib ayahmu tidak akan lebih baik. Tentu kqu pernah mendengar tentang keris mpu gandring?
Arya kamandanu : iya..pernah guru..
Mpu ranubhaya : mpu gandring tewas oleh ken arok,dan terus menerus keris itu menuntut balas kepada sanakadang ken arok yang meneruskan kekuasaanya di singasari. Tentu saja para cantrik cantrik mpu gandring menaruh dendam kepada singasari. Dan salah seorang murid terkasih dari mpu gandring adalah mpu bango yang mempunyai murid tunggal bernama mpu sasih. Mereka ini semuanya bersumpah untuk tidak mengabdi kepada singasari termasuk dua orang muridnya bernama mpu ranubhaya dan mpu hanggareksa,ayahmu sendiri. Tapi ayahmu lebih memilih sendiri untuk mengkhianati sumpah itu. Kamandanu! Untuk sementara kita harus berpisah, jurus Naga Puspa yang kau pelajari tinggal jurus pamungkasnya saja, suatu saat kita pastibertemu lagi..
Arya kamandanu : hhh guru, guru mau kemana? Bolehkah saya ikut?
Mpu ranubhaya : jangan..aku tidak mau ada bibit perpecahan timbul dirumahmu. Sementara aku meninggalkan kurawan sambil mempersiapkan senjata buatmu sebagai pelengkap jurus naga puspa yang kau pelajari suatu saat kita pasti kan bertemu . waktunya sudah sempit, rumah ini harus ku bakar. Aku tidak mau ada orang singasari yang menyentuh barang barangku.

KETIKA MPU RANUBHAYA PERGI MENINGGALKAN KAMANDANU, KAMANDANU TERDIAM DISANA DAN LALU DATANG ROMBONGAN SINGASARI BESERTA AYAHNYA DATANG MENGHAMPIRI NYA
Mpu hanggareksa : kamandanu, mengapa kau disini?
Arya kamandanu : megucapkan selamat jalan pada paman ranubhaya ayah..
Mpu hanggareksa : rupanya selama ini kau minggat kemari. Kurang ajar.kau pasti sudah ketularan pamanmu yang ke blinger
Arya kamandanu : yang saya dapatkan dari beliau adalah kejujuran dan kebersihan jiwa ayah..
Mpu hanggareksa : cukup, aku tidak mau mendengar alas an bodoh dari mpu yang berpikiran picik macam pamanmu
Arya kamandanu : apakah bias disebut picik hanya beliau tidak sepemikiran dengan gusti prabu kertanegara yang lebih mementingkan kekuasaan dari pada kemakmuran rakyatnya.
Pranaraja : kurang ajar..kamandnu kau harus mempertanggungjawabkan mulut yang berani lancing
Arya kamandanu : saya tidak akan lari dari tanggung jawab.
(bertarung)
ranggalawe : cukup pranaraja
pranaraja : raden, saya belum kalah saya ingin mencoba ilmu anak muda ini.
mpu hanggareksa : maaf tuan ranggalawe biarkan saya yang membunuh anak saya sendiri,dia memang patut untuk dibunuh. Saya menyesal, mengapa dia justru mengikuti kesesatan ranubhaya
ranggalawe : paman mpu tidak usah cemas, aku tidak menyalahkan paman,aku malah tertatik pada keberaniannya
mpu hanggareksa : tapi,,saya malu raden. Bunuh saja sekalian anak itu tuan ranggalawe. Saya merasa gagal punya anak seperti ini.
Ranggalawe : dia berbakat menjadi seorang pahlawan karena dia setia pada sikap. Kamandanu, kau ku ampuni kau boleh pergi sesuka hati mu, dan yang perlu kau cam kan adalah kau boleh benci pada siapa pun tapi bela lah negeri mu
Arya kamandanu : terima kasih gusti..maafkan saya ayah
Mpu hanggareksa : maafkan ku sudah kering,diserap oleh kekecewaan ku kepadamu,kau terlarang untuk datang ke ruahku bahkan ke desa kurawan ini. Pergilah,ikuti terus jalan pikiranmu yang liar tanpa kendali itu, sudah lama aku sudah merasa tidak punya anak seperti kamu
Arya kamandanu : tidak apa apa ayah, saya akan tetap merasa bahwa saya anak mpu hanggareksa

DIKERAJAAN SINGASARI,PRABU KERTANEGARA KEDATANGAN TAMU DARI NEGERI MONGOL YANG DATANG MEMBERIKAN SURAT DARI BAGINDA KHU BILAI KHAN
Tentara mongol : hamba mengantarkan surat dari baginda maharaja khu bilai khan, penguasa dari daratan Hindustan hingga pantai timur negeri china.
Kertanegara : baca surat itu wijaya!!
Sanggrama wijaya : “salam sejahtera buat tuan prabu negeri jawa,aku maha raja khu bilai khan pemimpin bangsa yuan yang kekuasaanya menghampar dari tanah Hindustan sampai ke ujung timur negeri china akan menjamin keselamatan negeri tuan kalau tuan mengakui kekuasaan ke maharajaanku yang perkasa, paasukan kuat kami mampu bergerak seperti badai gurun pasir menghancurkan siapa saja yang berani menentang kekuasaan ku. Kapal-kapal laut ku mampu menutup lautan dan sungi-sungai di negeri tuan, ada baik nya kalau tuan prabu menerima ajakan baikku maka kami akan membuak perdagangan dengan negeri tuan dengan perasaan damai. Jawaban tuan prabu sangat ku tunggu”
Tentara mongol : sebagai utusan hamba menunggu jawaban dari sang prabu.
Kertnegara : mendekatlah kau kemari (memukul tentara mongol dan merobek surat)…itulah jawabanku. Katakana pada rajamu prajurit-prajurit singasari bagaikan gunung karang yang mampu menahan angin topan sedahsyat apapun
Tentara mongol : kau akan menyesal dengan perlakuanmu ini. Negeri mu akan rata dengan tanah. (pergi)

DISUATU TEMPAT DIPINGGIR PANTAI ARYA KAMANDANU DAN WIROT SEDANG MENGOBROL
Arya kamandanu : wirot?...kamu mau ikut kalau aku pulang ke kurawan?
Wirot : tidak kamandanu, aku mau disini saja, saya mau menunggu samapai guru pulang. Ada yang bilang guru telah dibawa oleh kapal dari sebrang yang pelautnya bermata sipit


DISUATU TEMPAT, DIPASAR TRADISIONAL ARYA DWIPANGGA BERTEMU DENGAN NARIH RATIH DAN PALASTRI YANG SEDANG ASIK MELIHAT LIAHT DAGANGAN
Arya dwi pangga : ratih? Apakah kau sudah membaca semua syair dari ku
Palastri : oo jadi kamu yang suka mgirimi ratih syair
Narih ratih : tenang lastri..siapa kamu ini dan kenapa kamu mengirim aku syair
Arya dwipangga : karena aku sangat kagum melihatmu ratih,kecantikanmu,suara mu . semuanya aku sangat suka
Narih ratih : terima kasih tuan..aku memang suka dengan semua syairan tuan. Bahkan aku ingin sekali belajar sama tuan
Palastri : sudahlah ratih…ayo kita belanja lagi..
(mereka pun tertuju pada seseorang penjual jagung bakar)
Palastri : bang kenapa jagung ini di bakar?
“ tak selamanya jagung itu direbus nyatanya hari ini dibakar harganya Cuma seribu”
Narih ratih : murah sekali harganya
(lalu ada tukang sate datang menawarkan sate)
Arya dwipangga : bang mana sate nya..?
“sate nya tuh disini didalam hatiku satenya tuh disini harganya seribu 2X sate…sate…sate nya tuh disini 2X”
Narih ratih : aduh tiba-tiba aku haus nih
Arya dwipangga : tenang…nih aku bawakan the
Narih ratih : the apaan ini namanya?
Arya dwipangga : the bohay..
“bohayyy…the bohay buatan maya 2X the bohay yang aku suka the maya yang aku cinta. Bohayy…the bohay buatan maya 2X”
Pedagang : buah buah..buah buahh
Palastri : wah ada buah buahan tuh, enak nya diapain ya?
“dirujak dirujak dirujak aja 2 ada rujak petis ada rujak bebek hargannya Cuma seribu”

LAUT MEMBENTANG LUAS SEAKAN TIDAK TERBATAS. DARI KEJAUHAN, OMBAK BERKEJARAN MENUJU PANTAI, LALU PECAH KETIKA MEMBENTUR DERETAN KARANG HITAM. MATAHARI MENGGANTUNG DILANGIT BARAT, DISAPUT AWAN SEHINGGA CAHAYANYA MENJADI KEMERAHAN MEMANTUL DIPERMUKAAN BUIH PUTIH. DIKEJAUHAN POHON POHON KELAPA SEPERTI PASUKAN YANG SIAP BERTEMPUR MELAWAN GELOMBANG.
ARYA KAMANDANU NYARIS TIDAK BERKEDIP MENIKMATI  PEMANDANGAN YANG LUAR BIASA ITU. DADANYA HANGAT OLEH RASA SYUKUR KEPADA SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA.
Arya kamandanu : aki yang bernama Syarif hidayatulloh? Dimana ibuku ki?
Syarif hidayatulloh : tenanglah anak muda, kamu pasti bertemu dengan ibu mu.
Arya kamandanu : iya, tapi kapan ki?
Syarif hidayatulloh : sekarang belum waktunya anak muda…untuk sekarang kamu belajarlah untuk menjadi orang yang berguna dibumi ini, membantu kaum yang lemah. Jangan biarkan mereka tertindas oleh orang-orang yang tak bermoral.
Arya kamandanu : baiklah ki, aku akan berusaha melaksanakan perintah aki. Tapi aki in sebenarnya siapa?
Syarif hidayatulloh : aku adalah seorang tabib dari negeri seberang yang sedang melakukan perjalanan untuk mencari obat obat an. Untuk membantu masyarakat di desa ku. Dan sekarang aku sedang mencari Bunga tanjung Biru.
Arya kamandanu : bunga apa itu ki?
Syarif hidayatulloh : itu adalah sejenis bunga yang sangat ampuh untuk mengobati luka dalam karena keracunan. Dengan ramuan bunga itu semua racun yang ada di tubuh akan keluar.
Arya kamandanu : dimana bunga itu bias dicari ki?
Syarif hidayatulloh : di puncak gunung mahameru….sekarang kamu mau pergi kemana anak muda?
Arya kamandanu : aku akan melakukan pengembaraan, akan aku ikuti kemana kaki ku melangkah. Ayo wirot, kita pegi!!!

MATAHARI SUDAH TINGGAL SEJENGKAL LAGI TERGELINCIR KEBALIK BATAS LAUT. SANGGRAMA WIJAYA YANG MELAKUKAN MUSYAWARAH DENGAN SENOPATI LAIN SEDANG MEMBAHAS MENGENAI PENYERANGAN KERAJAAN GELANG-GELANG.
Pranaraja : yang harus kita lakukan adalah paling tidak kita sendiri harus siap untuk menghadapi hal hal yang tidak kita inginkan. Pos perbatasan dengan gelang-gelang harus diperkuat.
Sanggrama wijaya : (menyambung) juga tentara bhayangkara raja. Saya sudah tau bahwa semua kekuatan pasukan yang ada sudah dipusatkan dikota raja. Tapi pasukan pelindung raja harus benar benar orang pilihan. Baik kewiraan nya maupun kesetiaannya.
Ranggalawe : raden tidak perlu khawatir pasukan pranaraja sudah teruji untuk keperluan itu.

BULAN TERUS MENDAKI DI LENGKUNG LANGIT, RAJA GELANG GELANG SEDANG MENGOBROL DENGAN PERMAISURINYA.
Jayakatwang : kerajaan singasari akan berakhir ditanganku, dan saya akan mendirikan nuansa baru .
Permaisuri : apa perlu ? prabu kertanegara bukan orang lain kanda. Selain besan kita dia masih saudara tua saya, kanda prabu menjadi begitu berubah,setelah paman wiraraja sering datang kemari.
Jayakatwang : tidak dinda, bagaimana pun juga saya akan tetap melaksanakan niat saya yang sudah lama terpendam. Kalau dulu ken arok mampu menabalkan semua nuansa baru setelah dia mengalahkan Kediri. Maka, begitu juga saya. Saya akan menurunkan nuansa baru darmawangsa.
Permaisuri : hhh rakyat akan menjadi korban lagi, rakyat singasari maupun gelang-gelang.

DITEMPAT LAIN DILAIN CERITA ARYA KAMANDANU DAN WIROT YANG SEDANG MELAKUKAN PENGEMBARAAN KE SELURUH  PENJURU NEGERI DISERANG OLEH OLEH MPU TONG BAJIL DAN SEKELOMPOK PEN JAHAT YANG MENYEBABKAN TUBUH WIROT  MENGALAMI LUKA YANG DALAM YANG AMAT PARAH KARENA TERKENA AJIAN SEGORO GENI DAN JURUS KUDA SEMBRANI
Syarif hidayatulloh : kenapa temanmu anak muda?
Arya kamandanu : dia terkena luka dalam ki
Syarif hidayatulloh : ayo kemari bawa masuk
Arya kamndanu : iya ki..
Syarif hidayatulloh : kalau tendangan itu dari jurus kuda sembrani, agak sulit disembuhkan hanya dengan totokan,temanmu menderita memar hati. Kehebatan jurus kuda sembrani bias menghancurkan jeroan tanpa melukai kulit,beri minum temanmu, itu bias melancarkan aliran darahnya
Arya kamandanu : baik ki..
Syarif hidayatulloh : tiada orang bias bertahan jika terkena jurus segoro geni atau kuda sembrani.dan temanmu ini terkena dua duanya. Kelihatannya dia tidak bias bertahan sampai satu pecan
Arya kamandanu : ki aki harus bias menyelamatkan jiwanya,dia tidak boleh mati,pokoknya aki harus berusaha sekeras kerasnya
Syarif hidayatulloh : anak muda..aku hanya bias memperlama. Tapi kamujuga harus tau bahwa guru aki juga hamper tewas oleh jurus segoro geni. Sangat mungkit pelakunya adalah guru mpu tong bajil,paling tidak aku adalah seperguruannya
Arya kamandanu : kata guru aki,apa obat penangkalnya?
Syarif hidayatulloh : dulu guru pernah mengatakan, bunga tunjung biru. Adanya di bukit penampihan
Arya kamandanu : baiklah ki, aku akan pergi kesana sekarang…

MALAM SEMAKIN LARUT,SANGGRAMA WIJAYA MENERIMA LAPORAN BAHWA KERAJAAN GELANG GELANG SUDAH SAMPAI DI MAMERLING.
Ranggalawe : Jadibenar laporannya?...mereka sudah berkumpul di mamerling?
Pelapor : hamba melihat sendiri gusti, lebih dari 3000 tentara mendirikan perkemahan disana
Sanggrama wijaya : ini tidak bisa dianggap main-main,
Pranaraja : gusti prabu akan membayar mahal kalau masih tidak percaya dengan niat jahat jayakatwang
Sanggrama wijaya : saya akan mencoba memperingatkan ayahanda prabu,kalau perlu saya akan menghadap malam hari. Supaya lebih pribadi.
Ranggalawe : bagaimana kalau gusti prabu tetap tidak percaya?
Sanggrama wijaya : percaya atau tidak rencana harus tetap dijalankan. Apalagi sekarang mereka sudah jelas menyerbu perbatasan
Ranggalawe : secepatnya kita sebu mereka raden!!
Sanggrama wijaya : bawa 500 pasukan ke mamerling,dengan alas an meronda perbatasan. Kakang ranggaawe dan kecahpagon yang memimpin boleh langsung menyerang kalau mereka melawan
Kecahpagon : siaga raden…
Ranggalawe : siaga raden…
Sanggrama wijaya : kakang nimbi,kakang banyak kapuk,memperkuat pertahanan kawasan kota raja,sebagai pertahanan baris kedua. Dan saya sendiri mendampingi pranaraja memperkuat pasukan bhayangkara sambil mengawasi gerak gerik ardharaja
Nimbi & banyak kapuk : siaga raden…

KEESOKAN HARINYA PUN SANGGRAMA WIJAYA MENEMUI PRABU KERTANEGARA PADA MALAM HARI UNTUK MELAPORKAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN OLEH PRABU JAYAKATWANG
Kertanegara : aku tidak mau dengar lagi berita macam itu, tidak mungkin jayaktwang berani melawan aku, dari segi apa pun tidak mungkin.
Sanggrama wijaya : ampun ayahanda prabu, para teliksandi hamba melihat sendiri pasukan gelang-gelang mendirikan perkemahan di mamerling. Artinya mereka sengaja unjuk kekuatan
Kertanegara : akan ku potong lidah teliksandi mu,karena telah berani menyebarkan berita dusta. Berontak..berontak..risih aku mendengar kata itu,siapa yang berani melawan kebesaran singasari?siapayang berani mencari gara gara?dengan sebuah negeri yang telah mampu meluluh lantakan pasukan swarna bumi yang kono kekuatannya bagaikan air bah itu. Apalagi Cuma gelang-gelang

ARYA KAMANDANU AKHIRNYA SUDAH SAMPAI DI BUKIT PENAMPIHAN UNTUK MENCARI BUNGA TUNJUNG BIRU,NAMUN DISANA DIA DIHALANGI OLEH DUA ORANG PENJAGA WANITA
Arya kamandanu : dimana aku bias menemui nyi dewi tunjung biru?
Melati : ada perlu apa,untuk beberapa hari ini beliau tidak bisa ditemui. Guru sedang bersemedi
Arya kamandanu : dimana?
Mawar : orang luar tidak boleh tau,ini daerah tertutup. Kamu belum mengatakan keperluanmu
Arya kamandanu : ada nyawa manusia yang harus diselamatkan, saya mau minta bunga tunjung biru dari beliau
Mawar : kalau begitu,tunggu sampai guru selesai bersemedi
Arya kamandanu : orang itu tinggal menunggu hari, berapa lama lagi gurumu menyelesaikan semedinya
Mawar : entahlah..
Arya kamandanu : kalau begitu saya akan masuk
Melati : tunggu anak muda,kamu tidak bleh masuk begitu saja,kita buat kesepakatan
Arya kamandanu : kesepakatan apa lagi, ini menyangkut nyawa manusia
Melati : kita buat sebuah teka teki, dan apabila kau menang,kau boleh menemui guru kami sekarang tapi kalu kau kalah kau harus menunggunya hingga beliau selessai bersemedi
Arya kamandanu : hhh aku setuju..kau duluan
Mawar : di cik cik lain anjing,di kur kur lain hayam,naon?
Arya kamandanu : cikur, giliranku,,,tangkalna awi,dahanna kai,buahna beusi, naon?
Melati : ganpang itu mah, Etem
Mawar : pung kaluhur,pung kahandap mawa awi dua teuk teuk, naon?
Arya kamandanu : tunggu sebentar, pung kaluhur,pung kahandap mawa awi dua teuk teuk,,,oh langlayangan. Sekarang saya, diluhur bulu dihandap bulu dicolok baseuh caian. Naon?
Melati : apaan tuh,pasti jorok
Mawar : aku tau itu mah mata alias panon.
Melati : sekarang giliran kita..dicolok tuluy digeol geol,naon?
Arya kamandanu : tau, konci eta mah.sekarang saya, naon sabab na orok kakara borojol ti jeuro beuteung jalabrig?
Melati : apa ya,,,tunggu sebentar…mawar apa kamu tau jawabannya
Mawar : sebentar,, naon sabab na orok kakara borojol ti jeuro beuteung jalabrig. Hhh aku gak tau
Melati : baiklah kami menyerah,lalu apa jawabannya
Arya kamandanu : sabab dina jeuro beuteung euweuh tukang cukur,haha
Melati : sialan
Arya kamandanu : sekarang tunjukkan padaku dimana dewi tunjung biru,..
Mawar : baiklah,ayo ikut kami
(pergi menemui dewi tunjung biru yang lagi bersemedi)
Dewi : siapa dia melati..?
Melati : dia ingin menemui guru untuk meminta bunga tunjung biru
Mawar : kami sudah mencagehanya sekuat tenaga, tapi dia tetep ingin masuk
Dewi : siap kamu anak muda?
Arya kamandanu : apa benar saya sedang berhadapan dengan dewi tunjung biru?
Dewi : anak muda,orang sopan akan menjawab Tanya malah bukan balik Tanya.darimana asalmu
Arya kamandanu : namaku arya kamandanu dari desa kurawan..dilereng gunung bromo. Sekarang maukah menjawab pertanyaan saya, apa benar saya sedang berhadapan dengan dewi tunjung biru?
Dewi : apa?,,apakah kamu anaknya mpu hanggareksa?
Arya kamandanu : kenapa nyai tau?
Dewi : maafkan aku anakku,aku adalah ibu kandungmu..aku sungguh minta maaf
Arya kamandanu : oh ibu, selama ini saya menghabiskan masa remaja saya untuk mencari ibu. Karena setiap orang pasti punya ibu tapi ternyata saya bukan dilahirkan oleh seorang ibu tapi saya lahir dari sebongkah batu yang tidak punya perasaan,apakah seorang ibu namanya yang tega meninggalkan anaknya,tanpa air susunya. Apakah seorang ibu namanya yang lebih memilih mencari harta materi dibanding menimbang anaknya…selama ini saya habiskan masa remaja saya untuk mencari orang yang tidak merasa bahwa dia pernah punya anak. Saya benar benar menyesal telah melakukan itu semua. Kalau saja saya mampu memutar waktu,hari hari saya akan saya penuhi untuk mengutuk ibu yang telah melahirkan saya dan menelantarkan saya…
Dewi : cukup anak ku..ibu akui semua kesalahan itu,sungguh ibu lakukan bukan untuk kepentingan ibu sendiri
Arya kamandanu : ibu,indah sekali sebutan itu, sebutan yang sebenarnya paling pantas untuk seorang wanita yang mengorbankan buah dadanya sampai peot karena menyusui sang bayi,sebutan suci untuk seorang wanita yang membiarkan tubuhnya dilumuri bau pesing oleh pipis bayinya..
Dewi : maafkan aku anak ku…ibu memang salah. Sudahlah sekarang ayo kita sembuhkan temanmu anak ku..
Arya kamandanu : ibu, saya juga minta maaf,aku juga tidak bermaksud mengatakan ini semua karena luapan rasa rinduku kepadamu
Dewi : Iya anak ku,tidak apa apa. Tunggu sebentar
(betapa untuk memetik bunga tunjung biru)
Dewi : bawalah bunga ini untuk menyembuh kan temanmu itu,sebelum dia mati
Arya kamandanu : iya ibu,,baiklah, sekarang aku akan pergi.
Dewi : kalau kamu ingin bertemu ibu,kamu boleh kembali kemari, kapanpun kamu mau, anakku
Arya kamandanu : iya ibu,selamat tinggal

KETIKA SANGGRAMA WIJAYA SEDANG BERJALAN PULANG SETELAH MENEMUI SANG PRABU,DIA MELIHAT SORANG MATA MATA YANG MASUK KE PURI ARDHARAJA,DAN LALU DIA PUN MENGIKUTINYA HINGGA SAMPAI PURI ARDHARAJA HINGGA DISANA DIA BERTEMU DENGAN ARDHARAJA
Ardharaja : ada apa kakang?
Sanggrama wijaya: saya mengejar orang yang mencurigakan,dia lari kemari
Ardharaja : penjaga puri ku akan menangkap kalau ada orang asing yang berani datang kemari
Sanggrama wijaya : saya melihat sendiri dinda, dia muncul dengar pembicaraan saya dengan ayahanda prabu,waktu kepergok dia lari dan langsung saya kejar. Tiba tiba menghilang disekitar tempat ini
Ardharaja : artinya kakang mencurigai aku?
Sanggrama wijaya : sama sekali tidak dinda.
Ardharaja : kalau tidak,kenapa kakang memata-matai puri ku?
Sanggrama wijaya : karena dia lari kesini,kemana lagi saya mencarinya
Ardharaja : jelasnya,kakang mencurigai aku
Sanggrama wijaya : hhhh sekarang saya malah mencurigai mu karena sikapmu,
Ardharaja : jangan banyak dalih kakang wijaya,aku tau kakang mencari pengaruh ayahanda prabu tapi jangan dengan cara busuk seperti ini,,Kakang berusaha menjatuhkan aku,agar sang prabu lebih mencurahkan kepercayaannya kepada kakang. Sekarang kalau kakang masih penasaran silahkan geledah puri ini. Tentu saja harus melewati pemiliknya,kakang lebih tau sikap para kesatria
Sanggrama wijaya : aku tidak mau rebut sesame menantu,tapi aku peringatkan siapa pun yang coba coba menggoyahkan singasari akan berhadapan denganku. Permisi…(pergi)
Ardharaja : sanggrama wijaya akan menjadi sandungan dari semua rencana ayahanda nan jayakatwang untuk merebut singasari,aku tau dia diam-diam membentuk pasukan untuk membentengi istana singasari tanpa sepengetahuan ayahanda prabu.

DIBALIK PERDEBATAN ITU,ADA SALAH SEORANG LAGI YANG MELAPORKAN PEMBERONTAKAN GELANG GELANG KEPADA SINGASARICYANG SUDAH BERSIAPSIAP DI MAMERLING.NAMUN PRABU KERTANEGARA MASIH SAJA TIDAK PERCAYA MENGENAI LAPORAN ITU SEMUA
Kertanegara : kamu sudah terpengaruh oleh sanggrama wijaya. Aku paling tidak suka mendengar berita itu,ketakutan tanpa lasan hanya karena pikiran yang mumet.
Pelapor : maafkan gusti prabu,hamba menjumpai pengungsi dari desa mamerling yang datang berduyun duyun ke kota raja karena menghindari gangguan tentara gelang gelang,tuanku.

SETELAH MNENGETAHUI PEMBERONTAKAN ATAS PENYERBUAN KERAJAAN GELANG GELANG YANG SEMAKIN TIDAK BISA DI PAKSAKAN,SANGGRAMA WIJAYA BERSAMA PTIH PAYI LAIN MELAPOR KEPADA SANG PRABU KERTANEGARA
Kertanegara : hhh kurang ajar,,tidak tau di untung. Jayakatwang telah mencari kuburannya sendiri yang paling hina,kerahkan seluruh kekuatan singasari,hancurkan pasukan mereka dan ratakan gelang gelang dengan tanah mereka yang tandus …aedharaja!! Tentukan sekarang juga dimana kaki mu berpijak?
Ardharaja : ampun ayahanda, hamba akan berdiri di tempat dimana istri dan hamba berpijak
Kertanegara : bagus…karena aku tidak akan member ampun. Kepada siapa pun yang berkhianat kepadaku.patih!!
Patih : hamba gusti..
Kertanegara : perintahkan seluruh kekuatan singasari ,berangkat sekarang juga
Sanggrama wijaya : ampun ayahanda prabu,
Kertanegara : ada apa wijaya?..
Sanggrama wijaya : paling tidak harus ada 500 tentara menjaga istana,tidak baik meninggalkan istana tanpa penjagaan. Benar…sisakan pasukan pranaraja disini yang lainnya berangkat sekarang
Semua : hamba gusti….

SEBELUM PENYERANGAN YANG TIDAK DIINGINKAN DARI GELANG GELANG TERJADI KEPADA KERJAAN SINGASARI,NARARYA SANGGRAMA WIJAYA PUN MEMBERIKAN PENGARANGAN KEPADA ISTRINYA TRIBUANA TUNGGADEWI DI PURI NYA
Sanggrama wijaya : dinda tribuana, sebenarnya sudah agak lama tentara kita agak rapuh. Karena ayahanda prabu lebih mengutamakan pasukan untuk mengamankan negeri negeri jajahan disaanteru nusantara.
Tribuana : kita akan kalah oleh pasukan paman jayakatwang???
Sanggrama wijaya : kita harus memikirkan hal yang paling buruk,
Gayatri : kanda dewi,kakang wijaya,apa benar pasukan gelang gelang akan menyerbu kota raja? Semua bhayangkari belingsatan tidak karuan,semua orang di puri menjadi bingung
Sanggrama wijaya : tidak usah bingung gayatri, kalian harus tenang dalam keadaan bagaimana pun,karena dalam ketenangan kita tidak kehilangan akal
Gayatri : jadi? Apa yang harus kulakukan
Sanggrama wijaya : Siapkan barang barang penting yang harus dibawa kalau memang terpaksa harus mengungsi.
Gayatri : tapi, menurut kanda ardharaja…
Sanggrama wijaya : jangan dengarkan kata ardharaja, kita harus selalu siap dalam keadaan apa pun kalu mau selamat…(pergi)
Datang ibu permaisuri kertanegara menghampiri
Permaisuri : apa yang kau lakukan semua ini,sama dengan mengingkari kekuatan dan kehebatan ayahandamu sebagai raja yang besar anak ku. Dan mengingkari kegagahan suami mu sebagai panglima perang yang tangguh
Tribuana : kanda sanggrama wijaya yang meminta hamba untuk selalu siap dalam keadaan apapun ibu,, hamba tau betapa perkasanya kekuatan ayahanda prabu, siapa pun juga tau. Tapi hamba juga tau bahwa suratan dewata lebih perkasa dari siapa pun,itu sebabnya mengapa hamba menruti perintah kanda sanggrama wijaya

KETIKA MELAKUKAN PENGUNDURAN PENYERANGAN TERHADAP PASUKAN GELANG GELANG YANG DILAKUKAN PRANARAJA DAN SANGGRAMA WIJAYA,PRABU KERTANEGARA PUN MARAH BESAR KEPADA MEREKA
Kertanegara : goblokkk…siapa yang menyuruh pasukanku mundur dari medan tempur hah?
Sanggrama wijaya : hamba harus mempertahankan kedaton ayahanda prabu, pranaraja meminta bantuan pasukan hamba.
Pranaraja : ampun gusti prabu, seorang pemburu melihat pasukan gelang gelang disekitar alas purwa dekat sidapawani,hamba yakin mereka akan mengurung kota raja dari beberapa penjuru.
Kertanegara : lalu apalagi yang kalian tunggu?
Pranaraja : kami mengadakan pertahanan, gusti prabu! Tidak mungkin mereka menjebol pertahanan kami,semua sudah kami siapkan isekeliling benteng kedaton
Kertanegara : bodoh…pertahanan yang paling kuat  adalah menyerang,pengalaman dalam setiap penyerbuan,pasukanku selalu menangkarena menyerang bukan bertahan,ingat!! Sekuat apapun pertahanan tidak pernah bias menang
Sanggrama wijaya : apa yang harus hamba lakukan ayahanda prabu?
Kertanegara : serbu mereka sekarang juga!!!

PENYERANGAN YANG DILAKUKAN OLEH PASUKAN SINGASARI TERHADAP KERAJAAN GELANG GELANG,DIMENANGKAN OLEH PASUKAN SANGGRAMA WIJAYA.WALAUPUN PASUKAN GELANG GELANG MASIH MEMILIKI PASUKAN UNTUK MENYERBU KOTA RAJA DENGAN SISA PASUKANNYA, PASUKAN DARI SANGGRAMA WIJAYA MENGALAMI LUKA LUKA YANG CUKUP BERAT,NAMUN TERNYATA DIBALIK ITU SEMUA. NARARYA SANGGRAMA WIJAYA JADI MENGETAHUI SIAPA DALANG DARI ITU SEMUA. YANG MANA ADALAH ARDHARAJA

Kertanegara : sudah aku katakan,tidak mungkin jayakatwang akan mampu menaklukanku…hahaha (sambil minum arak ) bagaimana mungkin negeri miskin macam gelang gelang mampu membiayai pasukannya hahaa….
Patih : ampun gusti prabu,sebaiknya gusti prabu jangan terlalu banyak minum,kemungkinan kami akan lebih sering lagi meminta petunjuk dari gusti prabu
Kertanegara : kebo anengah,maboknya seorang prabu adalah berpikir,karena setiap raja dilahirkan hanya untuk berpikir
Ketika pembicaraan itu,ternyata jayakatwang sudah sampai ke kota raja untuk menyerang
Kertanegara : hhh bedebah (ngamuk),,jayakatwang harus membayar mahal untuk kelancangannya ini,ambilkan pedang ku (marah)
DAN PADA SAAT ITU PUN TERJADI PEPERANGAN YANG SANGAT SENGIT ANTARA JAYAKATWANG DAN KERTANEGARA HINGGA KERTANEGARA BERHASIL DIBUNUH OLEH RAJA JAYAKATWANG,DAN AKHIRNYA PEPERANGAN ITU PUN DI MENANGKAN OLEH KERAJAAN GELANG GELANG. DAN TEMAN KAMANDANU YANG TERKENA LUKA DALAM PUN AKHIRNYA DAPAT DISEMBUHKAN JUGA DENGAN BUNGA TUNJUNG BIRU DARI IBUNYA.
TAMAT


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS