KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.    Perkembangan

1.      Pengertian Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks. Didalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep dasar perkembangan, perlu dipahami beberapa konsep lain yang terkandung didalamnya, diantaranya: pertumbuhan , kematangan dan perubahan.
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan juga tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional.
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perkembangan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetic dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, social, dan moral.
Perkembangan juga dapat diartikan juga sebagai “suatu proses perubahan dalam diri individu atau organism, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif, dan berkesinambungan”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut.
1.      Sistematis : bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organism (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contoh : seperti kemampuan berjalan kaki seiring dengan  matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk memerhatikan lawan jenis seiring dengan matangnya hormone seksual.

2.      Progresif : bersifat maju, meningkat, mendalam atau meluas baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).

Ada beberapa pakar yang mengartikan “perkembangan” diantaranya:
Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai :
1.      Perubahan berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari lahir sampai mati;
2.      Pertumbuhan;
3.      Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah kedalam bagian-bagian fungsional;
4.      Kedewasaan atau kemunculn pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Reni Akbar Hawadi (2001) :
“Perkembangan secara luas menunjukkan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan dan sifat dan cirri-ciri yang baru. Didalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian”.
Menurut F.J. Monks, dkk, (2001):
 Pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali”. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasiyang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar”.
Santrock (1996) :
“Development is the pattern of change that begins at conception and continues through the life span. Most development involves growth, although it includes decay (as in death and dying). The pattern of movement is complex because it is product of several processes biological, cognitive, and socioemotional”.
Dari beberapa pengertian yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fugsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan dan belajar.

2.      Ciri – Ciri Perkembangan

Ø  Terjadinya perubahan ukuran dalam aspek fisik dan psikis
Ø  Terjadinya perubahan proporsi dalam aspek fisik dan psikis
Ø  Lenyapnya tanda-tanda lama dalam aspek fisik dan psikis
Ø  Munculnya tanda-tanda baru dalam aspek fisik dan psikis





3.      Prinsip – Prinsip Perkembangan

1)      Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (Never Ending Process)
2)      Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
3)      Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
4)      Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5)      Setiap fase perkembangan mempunyai cirri khas
6)      Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan

4.      Proses Perkembangan

Isu penting yang berkaitan dengan proses perkembangan dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu : Nature dan Nurture, Kontinu dan Diskontinu periode perkembangan.

1)      Nature dan Nurture
Nature berkaitan dengan alam. Apabila ditinjau dari sudut perkembangan, maka perkembangan manusia berlngsung secara alamiah. Dengan demikian, perilaku yang ditampilkan manusia merupakan factor alamiah yang terjadi sejak manusia lahir dan factor biologis yang terjadi sepanjang kehidupan manusia. Sedangkan Nurture berkaitan dengan pendekatan yang diterapkan dalam membimbing perkembangan manusia.
2)      Kontinu dan Diskontinu
Kontinu mengandung arti bahwa perkembangan berlangsung secara terus-menerus dan berhenti pada waktu manusia mati. Perkembangan ini berlangsung secara bertahap dan kumulatif, artinya perkembangan sebelumnya menjadi dasar perkembangan yang akan datang. Diskontinu berarti bahwa perkembangan yang terjadi pada suatu fase perkembangan tertentu akan berhenti. Seperti perkembangan pada masa bayi atau infant akan berhenti setelah anak memasuki masa usia 2 – 3 tahun.


B.     Pertumbuhan

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan ini merupakan istilah lazim yang biasa digunakan dalam biologi.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dan sebagainya. Material dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti misalnya atom, sel, kromosom, rambut, molekul dan lain-lain, dapat pula material terdiri dari bahan-bahan kualitatif seperti misalnya kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.

Ada beberapa orang yang mengartikan istilah pertumbuhan, diantaranya :

Ø  C.P. Chaplin (2002) :
“Suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian – bagian tubuh atau dari organism sebagai suatu keseluruhan”
Ø  A.E. Sinolungan (1997) :
“pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh”
Ø  Ahmad Thonthowi (1993) :
“perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel – sel.
            Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan ada kesamaannya, yaitu setidak-tidaknya kedua istilah tersebut menunjukkan adanya proses tertentu dan terjadinya perubahan-perubahan menuju kedepan (taraf yang lebih tinggi), serta tidak dapat begitu saja di ulang kembali.
















DAFTAR PUSTAKA
Jamaris, Martini. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan.
Yusuf, Syamsu. Nani M. Sugandhi. 2012.  Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung : Rosda
Ahmadi, Abu. Munawar Sholeh. 2005.  Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment