PERBEDAAN KARAKTERISTIK INDIVIDU



PERBEDAAN KARAKTERISTIK INDIVIDU

A.    Individu dan karakteristiknya
1.      Pengertian Individu
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesame, dan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnyadi dunia sebagai persiapan kehidupannya di akhirat. Sifat-sifat dan cirri-ciri tersebut merupakan hal yang secara mutlak disandang oleh manusia, sehingga setiap manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh. Individu berarti : tidak dapat dibagi (undivided), tidak dapat dipisahkan keberadaanya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena cirri-cirinya yang khusus itu (webster’s, : 743). Menurut kamus Echols Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangn, oknum (Echols, 1975 : 519).

2.      Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut factor biologis maupun factor social psikoogis. Sedangkan karakteristik dari pengaruh lingkungan lebih bersifat sendiri-sendiri.
Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya ditingkt taman kanak-kanak pada usia 4 – 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda sampai ia berusia 5-6 tahun. Tanpa mempedulikan berapa umur seorang anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya kesekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelk kemudian.
Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik,mental dan emosional pada setiap tingkat perkembangan.

B.     Perbedaan Individu
Dari bahasan bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang meninjol, yaitu :
1.      Semua manusia mempunyai unsure-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya;
2.      Didalam pola yang bersifat umu dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan social, tiap tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.

Ketika kita memperhatikan anak-anak didalam ruang kelas, maka disana akan kita temukan perbedaan-perbedaan karakteristik dari setiap individu tersebut. Walaupun dari latar belakang apapun mereka akan memperlihatkan penamplan, kemampuan, tempramen, minat dan sikap yang sangat beragam.
Dalam tinjauan psikologis Islam, perbedaan individual dapat dipandang sebagai realitas kehisupan manusia yang sengaja diciptakan Allah untuk dijadikan bukti kebesaran dan kesempurnaan ciptaanNya. Ketika menjelaskan tentang proses penciptaan, dalam surah al-Mu’minun ayat 12 – 14, Allah telah memberikan isyarat mengenai perbedaan individual ini.

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemussdian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik” (Q.S. al-Mu’minun 23: 12- 14)

Kata “makhlik (bentuk) lain” (khalqan Akhar) yang terkandung dalam ayat diatas mengindikasikan betapa manusia sebagai individu meiliki ciri-ciri khas, yang berbeda satu sama lain. Sejak zaman nabi Adam, manusia pertama ciptaan Allah hingga saat ini tidak ditemukan seorang yang memiliki bentuk persis sama, meskipun masih dalam keturunan yang satu.
Secara umum perbedaan individual dapat dibedakan atas dua, yaitu perbedaan secara vertical dan perbedaan secara horizontal. Perbedaan vertical adalah perbedaan individu dalamaspek jasmaniah, seperti : bentuk, tinggi, besar, kekuatan, dan sebagainya. Sedangkan perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti : tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, tempramen, dan sebagainya.

C.    Karakteristik Perkembangan PesertaDidik
1.      Karakteristik anak usia Sekolah Dasar (SD)
Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsure permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, berpindah atau bekerja dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
2.      Karakteristik anak usia Sekolah Menengah
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu :
Ø  Terjadinya ketidakseimbangan proporsi, tinggi dan berat badan;
Ø  Mulai timbulnya cirri-ciri seks sekunder;
Ø  Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan untuk, bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua;
Ø  Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilaietika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa;
Ø  Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
3.      Karakteristik anak usia Remaja (SMP/SMA)
Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :
Ø  Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya;
Ø  Dapat menerima dan belajar peran social sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat;
Ø  Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif;
Ø  Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya;
Ø  Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan.
4.      Karakteristik perkembangn mahasiswa
Usia mahasiswa dikatakan sebagai fase usia dewasa awal atau dikatakan pula sebagai masa muda. Istilah ini seperti di tulis oleh seorang sosiolog, kenniston ( Satrock dalah Chusaini, 1995 : 73) yang mengemukakn bahwa masa muda merupakan periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan  masa erpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang sementara. Selanjutnya Kenniston mengemukakan dua criteria penting untuk menunjukkan permulaan dari masa dewasa awal, yaitu kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan.
Ciri-ciri umum fase usia dewasa awal sebagai berikut (Hurlock, 1991 : 247 – 252) :
Ø  Masa Pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulai menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Ø  Usia Reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif untuk memiliki keturunan, dengan memiliki anak mereka akan memiliki peran baru sebagai orang tua.
Ø  Masa Bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah baru yang berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah pernikahan.
Ø  Masa Ketegangan Emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang meiliki peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu seseorang berada pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan dengan permasalahn baru.
Ø  Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
Ø  Masa Kreatif, masa dewasa awala merupakan puncak kreativitas.























DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. Nani M. Sugandhi. 2012.  Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung : Rosda
Sunarto. Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Rineka Cipta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment