PROSES
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU II
A. CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
Menurut Yusuf Syamsu dalam bukunya “Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja”(2011:16)Perkembangan dan pertumbuhan secara umum
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Terjadinya perubahan dalam ukuran;
2.
Terjadinya perubahan dalam proporsi;
3.
Lenyapnya tanda-tanda lama;
4.
Diperoleh tanda-tanda baru;
B. TAHAP-
TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Tahap
Bayi
Pada
saat usia bayi terjadi pertumbuhan sel-sel otak sehingga memerlukan makanan
yang bergizi. ASI merupakan sumber makanan yang paling bergizi untuk bayi.
Pertama bayi akan belajar tengkurab lalu duduk, merangkat dan berjalan. Otak
tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya, bayi mulai berjalan dan
berbicara sekitar usia 1 tahun.
2. Tahap
Anak
Perkembangan
anak dimulai saat menginjak usia 2 tahun sampai 6 tahun, atau lebih
sering disebut masa prasekolah. Pada masa perkembangan ini,umumnya anak akan
terlihat lebih aktif disebabkan oleh meningkatnya rasa keingin tahuan anak
sebagai akibat dari perkembangan otak dalam mengamati lingkungan sekitar.
Sehingga anak sering menuntut kebebasan untuk mengekspresikan apa yang
dirasakan.
3. Tahap
Remaja (Pubertas)
Pertumbuhan
dan perkembangan manusia menjadi dewasa atau bisa disebut dengan masa pubertas.
Dimana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan
tugas biologis dengan melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.
Perubahan biologis tersebut berupa dengan mulai bekerjanya organ-organ
reproduktif dan disertai dengan perubahan-perubahan yang psikologis.
4. Tahap
Dewasa
Sebagai
seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran tanggung jawabnya tentu
makin bertambah besar. Penampilan fisiknya bener-benar matang sehingga ia dapat
melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya.
5. Tahap
Usia Lanjut
Pada usia tingkat kedewasaan menengah (40-65
th) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif.
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dan proses penuaan.
C. POLA-POLA
PERKEMBANGAN AFEKTIF PADA MANUSIA
Seorang ahli teori psikoanalisa dan sekaligus seorang pendidik, Erik H.
Erikson mengemukakan bahwa perkembangan manusia adalah sintesis dari
tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas sosial. Teorinya itu kemudian
diterbitkan sebagai bukunya yang pertama dengan judul Childhood and Society.
Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri atas delapan tahap.
1.
Trust vs Mistnis/Kepercayaan dasar
2.
Autonomy vs Shame and Doubt/Otonomi
3.
Initiatives vs Guilt/Inisiatif
4.
Industry vs lnferiority/Produktivitas
5.
Identity vs Role Confusion/Identitas
6.
Intimacy vs Isolation/Keakraban
7.
Generavity vs Self Absorption/Generasi Berikut
8.
Integrity vs Despair/Integritas
D. POLA PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI JEAN PIAGET
Perkembangan
kognitif anak berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai dengan
perkembangan umurnya’ Maka pengajaran harus direncanakan sedemikian rupa
disesuaikan dengan perkembangan kecerdasan peserta didik.
Piaget
mengemukakan proses anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa melalui
empat tahap perkembangan, yakni:
1.
Tahap sensor monitor (0-2 thn)
Bayi
bergerak dari lintasan reflex instinktif pada saat lahir sampai permukaan
pemikiran simbolis.
2.
Tahap praoperasional (2-7 thn)
Anak
mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar.
3.
Tahap operasional konkrit (7-11)
Pada
saat ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa yang konkrit dan
mengklasifikasikan benda.
4.
Tahap operasional formal (11-15 thn)
Anak
remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis
Sebelum menekuni tugasnya membimbing dan mengajar, guru atau
calon guru sebaiknya memahami teori Piaget atau ahli lainnya tentang pola-pola perkembangan
kecerdasan peserta didik. Dengan demikian mereka memiliki landasan untuk
mengembangkan harapan-harapan yang realistik mengenai perilaku peserta
didiknya.
E.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Havighurst
(1961:2) mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut :
A
developmental task is task which arises at or about a cetain period in the life
of individual, successful achievement of which leads to his happiness and to
success with later tasks, while failure leads to unhappiness in the individual,
disaproval by the society, and difficulty with later tasks. (Maksudnya,
bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya. sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya).[1]
Dalam
sistem klasifikasi yang banyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode infancy
(bayi), early childhood (usia
balita), middle dan late childhood (periode sekolah dasar), adolescence
(masa remaja), early adulthood (dewasa awal), middle adulthood
(dewasa pertengahan), dan late adulthood (dewasa akhir).[2]
Pembagian
tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi
sampai usia lanjut adalah sebagai berikut:
1. Masa
bayi dan anak-anak (0-6 tahun)
2. Masa
Anak Sekolah (6-12 tahun)
3. Masa Remaja (13-18
tahun)
4. Masa Dewasa Awal (18-40
tahun)
5. Masa Dewasa
Pertengahan (40-60 tahun)
6. Masa Dewasa Akhir (60
keatas)
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
John W. Santrock. 2004. Psikologi Pendidikan. terjemahan oleh Tri Wibowo B.S, Jakarta: Kencana.
Setiono, Kusdwiratri. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: Widya Padjadjaran.
0 comments:
Post a Comment